Home » Produk » Patch Cord FO » Patch Cord Single-Mode » Patch Cord SC-ST Single-Mode

Patch Cord SC-ST Single-Mode

Jual patch cord SC-ST (ST to SC), single-mode, fiber optic, duplex.

Spesifikasi patch cord:

  • Jenis konektor: SC-ST
  • Jenis polesan ujung konektor: PC dan UPC
  • Jenis kabel: Single-mode
  • Aplikasi: Indoor (Dalam ruangan)
  • Diameter core: 9 mikron
  • Diameter cladding: 125 mikron
  • Warna jaket kabel: Kuning
  • Klasifikasi material jaket: LSZH

Harga patch cord SC-ST, Single-Mode, Duplex :

Panjang 1 meter : Rp 100.000/piece

Panjang 3 meter : Rp 110.000/piece

Panjang 5 meter : Rp 130.000/piece

Garansi 1 Tahun.

Barang ready-stock. Pesan hari ini, barang bisa dikirim hari ini juga dengan Ojek-Online atau Ekspedisi.

Hubungi Kami Chat via WA


Selain panjang yang tersedia di atas, kami juga menerima pesanan untuk pembuatan patch cord fiber optic single-mode  dengan panjang sesuai kebutuhan pelanggan (customized). Klik tombol berikut untuk memesan patch cord single-mode  secara custom.

Patch Cord Custom

Deskripsi Produk

Penjelasan tentang patch cord dengan connector SC-ST atau ST-SC, duplex, single-mode.

Patch cord FO adalah seutas kabel fiber optic, yang pada kedua ujungnya  sudah dipasangi konektor. Sebuah patch cord terdiri dari dua komponen utama, yaitu kabel dan konektornya. Seutas patch cord bisa terdiri dari satu core serat optik (simplex), atau dua core serat optik (duplex). Konektor FO yang terpasang pada kedua ujung patch cord bisa dari jenis yang sama, bisa juga dari jenis yang  berbeda.

Patch cord FO memiliki beberapa nama atau sebutan, diantaranya: fiber optic jumper, fiber optic jumper cable, fiber optic jumper cord, fiber optic patch cable, optical jumper cable, optical fiber jumper, FO jumper, kabel patch FO, patch cable fiber, dan fo patch cable.

1. Kabel

Kabel fiber yang digunakan pada patch cord di atas adalah jenis single-mode. Nama lain kabel single-mode adalah “unimode” atau “monomode”. Untuk mengetahui apakah suatu kabel FO berjenis single-mode  atau multi-mode, bisa dilihat dari warna jaketnya.  Jaket kabel single-mode berwarna kuning, sedangkan multi-mode warnanya oranye atau biru aqua.

Kabel single-mode mempunyai diameter core (serat optik) yang sangat kecil, yaitu 9 mikron. Diameter corenya sangat kecil dibandingkan dengan core kabel multi-mode yang memiliki diameter 50 mikron. Karena diameter core yang sangat kecil tersebut, cahaya hanya bisa merambat dalam satu mode saja di dalam serat optik. Perambatan sinar secara  satu mode di dalam core membuat  refleksi yang terjadi menjadi berkurang. Hal ini membuat atenuasi yang timbul juga berkurang, sehingga sinyal bisa menempuh jarak yang lebih jauh.

Kabel single-mode memiliki keunggulan dari multi-mode, dimana jarak maksimum antara perangkat aktifnya lebih jauh dari multi-mode. Keunggulan lainnya, kabel single-mode bisa membawa bandwidth yang lebih besar dibanding multi-mode, yaitu 100,000 Ghz.

Kabel single-mode digunakan untuk transmisi sinyal jarak jauh dan aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar. Kabel single-mode banyak digunakan oleh perusahaan telekomunikasi untuk mentransimisikan sinyal telepon dan internet. Kabel single-mode FO juga digunakan pada industri TV kabel.

Secara umum, terdapat dua kategori kabel FO single-mode, yaitu OS1 dan OS2. Panjang gelombang cahaya yang digunakan oleh kedua jenis kabel adalah  adalah 1310 nm dan 1550 nm. Jenis kabel OS1 memiliki atenuasi 1 dB/km, sedangkan OS2 0.4 dB/km.

Kabel single-mode membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sempit. Sumber cahaya pada kabel single-mode umumnya adalah transceiver berbasis dioda laser. Ukuran diameter core kabel single-mode yang sangat kecil membutuhkan pengaturan yang presisi untuk  menginjeksikan sinar  dari transceiver. Kedua hal di atas, yaitu jenis laser yang digunakan dan kebutuhan akan tingkat kepresisian yang tinggi menyebabkan harga tranceiver single-mode lebih mahal dibandingkan dengan harga transceiver multi-mode.

2. Jaket Kabel

LSZH (Low Smoke Zero Halogen) adalah klasifikasi dari material yang digunakan untuk jaket kabel di atas. Material jaket kabel berklasifikasi LSZH terbuat dari senyawa termoplastik. Ketika jaket dengan material LSZH terkena panas tinggi, dia hanya akan mengeluarkan sedikit asap serta tidak ada gas halogen yang dikeluarkan.

3. Konektor

Konektor yang digunakan pada kedua ujung patch cord ini adalah jenis SC dan ST.

Konektor SC

Konektor Patch Cord SC, Singlemode

Gambar 1. Konektor SC

Konektor SC adalah salah satu konektor fiber optic yang paling awal muncul di pasaran. Karena kinerjanya yang sangat baik,  konektor SC sempat menjadi konektor yang paling banyak dipakai. Nama “SC” merupakan singkatan dari “Standard Connector” atau “Square Connector” atau “Subscriber Connector”. Konektor ini memiliki badan yang terbuat dari plastik berbentuk kotak, dengan ferrule berdiameter 2.5 mm, sama seperti  ukuran diameter ferrule pada konektor jenis ST.

Bentuk badan konektor yang kotak memudahkannya untuk melekat di posisi yang tepat saat dipasang. Konektor jenis ini memiliki mekanisme pengunci  jenis push-pull, yang fungsinya menjaga supaya dia tetap berada di tempatnya ketika dipasang, sehingga kehilangan sinyal optik bisa dikurangi. Mekanisme pengunci  push-pull memiliki keunggulan berupa kemudahan  dalam mencabut dan memasang  konektor.

Konektor SC digunakan pada jaringan komputer, yaitu pada media converter FO (konverter FO to RJ-45), serta transceiver FO jenis GBIC dan X2. Konektor ini juga digunakan di industri TV kabel dan dunia telekomunikasi, yaitu untuk GPON (Gigabit-capable Passive Optical Networks), EPON (Ethernet Passive Optical Networks), dan Multiplexer FO.

Secara fisik, bentuk konektor SC terlihat mirip dengan dengan konektor SC. Untuk membedakan keduanya, penulis biasanya melihat  dari ukurannya. Konektor SC memiliki ukuran yang lebih besar, 2 kali besarnya LC. Konektor LC juga memiliki pembeda, yaitu adanya tangkai plastik elastis/klip seperti pada konektor RJ-45,  yang berfungsi untuk menguncinya saat dipasang ke modul transceiver FO.

Konektor ST

Konektor Patch Cord ST, Singlemode

Gambar 2. Konektor ST

Di era 80-an dan 90-an, penggunaan konektor fiber optic jenis ST untuk aplikasi jarak pendek sempat mendominasi, sebelum kemudian digantikan oleh konektor jenis SC dan LC. Nama “ST” merupakan singkatan dari “Straight Tip”. Konektor ini memiliki boot  yang terbuat dari plastik serta badan yang terbuat dari logam berbentuk silinder, dengan dua coakan di kedua sisinya.

Ferrule konektor ST berdiameter 2.5 mm, sama seperti ukuran diameter ferrule konektor jenis SC dan FC.

Saat ini, penggunaan konektor ST semakin menurun. Dahulu, konektor ST banyak dipakai untuk jaringan komputer multi-mode di lingkungan kampus, perusahaan dan militer. Lingkungan militer memakai konektor ST karena mudah untuk dicabut-pasang, berkat desain dari konektornya. Selain di jaringan komputer, untuk beberapa kasus konektor ST juga digunakan di perangkat RCA Audio Over Fiber Optical Converter untuk CCTV Audio dan transmisi audio professional grade AV over fiber.

Secara fisik, bentuk konektor ST terlihat mirip dengan dengan konektor FC. Bedanya adalah ukuran ferrule ST yang lebih panjang dibanding FC. Selain itu, untuk membedakan keduanya penulis biasanya melihat  di bagian silinder logam konektornya. Pada konektor ST, terdapat dua buah coakan di silinder logam konektornya dan dari celah coakannya terlihat sebuah pegas. Saat konektor ST dipasang, coakan berfungsi sebagai pengunci, dengan mekanisme tekan dan putar. Mekanisme ini disebut juga sebagai “bayonet”. Cara kerja “bayonet” pada konektor ST serupa dengan mekanisme penguncian pada konektor kabel jaringan jenis BNC (kabel Coaxial).

4. Polesan Konektor

Selain kondisi flat surface, ujung  konektor FC bisa dipoles menjadi tiga jenis polesan, yaitu: FC/PC, FC/UPC, dan FC/APC.

Ferrule Konektor FO Kondisi Flat Surface

Gambar 3. Flat Surface

Ferrule Konektor FO Jenis Polesan PC-Physical Contact

Gambar 4. Physical Contact (PC)

Pada jenis PC (Physical Contact), yang dipoles hanyalah bagian sekeliling ujung ferrule-nya saja, sehingga terbentuk chamfer di ujung ferrule. Pemolesan ini bertujuan untuk mengurangi celah udara ketika ujung ferrule berkontak dengan ujung ferrule lawannya.

Ferrule Konektor FO Jenis Polesan UPC-Ultra Physical Contact

Gambar 5. Ultra Physical Contact (UPC)

Pada polesan jenis UPC (Ultra Physical Contact), sama seperti PC, bagian sekeliling ujung ferrule dipoles, sehingga terbentuk chamfer. Dibandingkan dengan PC, pada UPC bagian ujung  ferrule yang dipoles lebih banyak, sehingga luas permukaan penampang ujung  ferrule semakin mengecil. Besarnya back-reflection sinar yang terjadi pada UPC lebih kecil dibanding dengan polesan jenis PC. Jenis polesan PC dan UPC saling kompatibel, dalam artian ujung konektor jenis polesan PC bisa dipasangkan dengan yang jenis UPC. Untuk FO patch cord yang kami jual, polesan ujung ferrule-nya umumnya adalah berjenis  UPC.

Ferrule Konektor FO Jenis Polesan APC-Angled Physical Contact

Gambar 6. Angled Physical Contact (APC)

Pada polesan jenis APC (Angled Physical Contact), ujung ferrule konektor dipoles sehingga berbentuk miring, dengan sudut  kemiringan sekitar 8 derajat. Saat konektor jenis APC dipasang, bentuk ujung konektor yang miring memungkinkan terjadinya back-reflection yang lebih kecil dibanding jenis polesan PC dan UPC. Patch cord dengan jenis polesan APC memiliki ciri khas berupa badan plastik konektornya yang berwarna hijau. Ujung konektor jenis APC tidak kompatibel dengan jenis PC maupun UPC.


Jika anda berminat berminat membeli item di atas, silahkan klik tombol berikut:

Hubungi Kami

 

Selain itu, jika Anda berminat untuk dibuatkan patch cord FO dengan panjang sesuai kebutuhan (customized), klik tombol berikut:

Patch Cord Custom

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Patch Cord SC-ST Single-Mode”

Your email address will not be published. Required fields are marked *