Deskripsi Produk
Penjelasan tentang patch cord optic fiber dengan connector LC-LC, duplex, multi-mode, OM2.
Patch cord FO adalah seutas kabel fiber optic, yang pada kedua ujungnya sudah dipasangi konektor. Sebuah patch cord terdiri dari dua komponen utama, yaitu kabel dan konektornya. Seutas patch cord bisa terdiri dari satu core serat optik (simplex), atau dua core serat optik (duplex). Konektor FO yang terpasang pada kedua ujung patch cord bisa dari jenis yang sama, bisa juga dari jenis yang berbeda.
Patch cord FO memiliki beberapa nama atau sebutan, diantaranya: fiber optic jumper, fiber optic jumper cable, fiber optic jumper cord, fiber optic patch cable, optical jumper cable, optical fiber jumper, FO jumper, kabel patch FO, patch cable fiber, dan fo patch cable.
1. Kabel
Kabel fiber yang digunakan pada patch cord di atas adalah jenis multi-mode OM2. Untuk mengetahui apakah suatu kabel FO berjenis OM2, OM3 atau OM4, bisa dilihat dari warna jaketnya. Jaket kabel OM2 berwarna oranye, sedangkan OM3 dan OM4 umumnya berwarna biru aqua.
Kabel multi-mode OM2 memiliki keunggulan berupa harga modul transceiver fiber optic-nya yang lebih murah dibandingkan dengan harga modul transceiver kabel jenis single-mode. Ukuran diameter core kabel multi-mode yang lebih besar daripada kabel single-mode memungkinkan penggunaan LED (Light-Emitting Diode) yang berharga lebih murah sebagai sumber cahaya untuk sinyal.
Jarak maksimum antara perangkat aktif yang bisa dihubungkan oleh kabel multi-mode OM2 lebih pendek dibandingkan dengan yang jenis single-mode. Untuk pemakaian dengan kecepatan 100 mbps, jarak maksimum OM2 adalah 2,000 meter. Untuk aplikasi dengan kecepatan 1 Gbps, jarak maksimumnya adalah 550 meter. Untuk penggunaan dengan kecepatan 10 Gbps, kabel multi-mode OM2 memiliki jarak maksimum antara perangkat aktif sejauh 82 meter. Kabel multi-mode OM2 tidak mendukung untuk aplikasi dengan kecepatan 40 Gbps dan 100 Gbps.
2. Jaket Kabel
LSZH (Low Smoke Zero Halogen) adalah klasifikasi dari material yang digunakan untuk jaket kabel di atas. Material jaket kabel berklasifikasi LSZH terbuat dari senyawa termoplastik. Ketika jaket dengan material LSZH terkena panas tinggi, dia hanya akan mengeluarkan sedikit asap serta tidak ada gas halogen yang dikeluarkan.
3. Konektor
Jenis konektor pada kedua ujung patch cord di atas adalah LC.
Konektor LC
Gambar 1. Konektor LC
Konektor LC adalah suatu konektor fiber optic berukuran kecil, yang memiliki badan terbuat dari plastik, dan memiliki klip pengunci seperti konektor RJ-45. Nama “LC” merupakan singkatan dari “Little Connector” atau “Lucent Connector”.
Konektor LC populer digunakan di jaringan komputer. Ukurannya yang kecil, yaitu sekitar setengah dari ukuran konektor SC, membuatnya cocok untuk digunakan pada aplikasi yang membutuhkan jumlah sambungan per satuan luas yang tinggi, contohnya adalah pada rak atau panel dengan populasi/jumlah sambungan yang banyak. Ferrule konektor LC memiliki diameter 1.25 mm, setengah dari ukuran ferrule konektor jenis SC. Konektor LC digunakan pada modul transceiver FO jenis SFP, SFP+, dan XFP.
Walaupun muncul belakangan setelah FC dan SC, saat ini penggunaan konektor fiber optic jenis LC semakin meluas, menggantikan konektor FC dan SC yang berukuran lebih besar.
Secara fisik, bentuk konektor LC terlihat mirip dengan dengan konektor SC. Untuk membedakan keduanya, penulis biasanya melihat dari ukurannya. Konektor LC memiliki ukuran yang lebih kecil, sekitar setengahnya konektor SC. Konektor LC juga mempunyai tangkai plastik elastis/klip seperti pada konektor RJ-45, yang berfungsi sebagai pengunci saat dipasang ke modul transceiver FO.
4. Polesan Konektor
Selain kondisi flat surface, ujung konektor FC bisa dipoles menjadi tiga jenis polesan, yaitu: FC/PC, FC/UPC, dan FC/APC.
Gambar 2. Flat Surface
Gambar 3. Physical Contact (PC)
Pada jenis PC (Physical Contact), yang dipoles hanyalah bagian sekeliling ujung ferrule-nya saja, sehingga terbentuk chamfer di ujung ferrule. Pemolesan ini bertujuan untuk mengurangi celah udara ketika ujung ferrule berkontak dengan ujung ferrule lawannya.
Gambar 4. Ultra Physical Contact (UPC)
Pada polesan jenis UPC (Ultra Physical Contact), sama seperti PC, bagian sekeliling ujung ferrule dipoles, sehingga terbentuk chamfer. Dibandingkan dengan PC, pada UPC bagian ujung ferrule yang dipoles lebih banyak, sehingga luas permukaan penampang ujung ferrule semakin mengecil. Besarnya back-reflection sinar yang terjadi pada UPC lebih kecil dibanding dengan polesan jenis PC. Jenis polesan PC dan UPC saling kompatibel, dalam artian ujung konektor jenis polesan PC bisa dipasangkan dengan yang jenis UPC. Untuk FO patch cord yang kami jual, polesan ujung ferrule-nya umumnya adalah berjenis UPC.
Gambar 5. Angled Physical Contact (APC)
Pada polesan jenis APC (Angled Physical Contact), ujung ferrule konektor dipoles sehingga berbentuk miring, dengan sudut kemiringan sekitar 8 derajat. Saat konektor jenis APC dipasang, bentuk ujung konektor yang miring memungkinkan terjadinya back-reflection yang lebih kecil dibanding jenis polesan PC dan UPC. Patch cord dengan jenis polesan APC memiliki ciri khas berupa badan plastik konektornya yang berwarna hijau. Ujung konektor jenis APC tidak kompatibel dengan jenis PC maupun UPC.
Jika anda berminat berminat membeli item di atas, silahkan klik tombol berikut:
Hubungi Kami
Selain itu, jika Anda berminat untuk dibuatkan patch cord FO dengan panjang sesuai kebutuhan (customized), klik tombol berikut:
Patch Cord Custom
Reviews
There are no reviews yet.