Deskripsi Produk
Penjelasan tentang patch cord dengan connector SC-SC, duplex, multi-mode, OM4.
Patch cord FO adalah seutas kabel fiber optic, yang pada kedua ujungnya sudah dipasangi konektor. Sebuah patch cord terdiri dari dua komponen utama, yaitu kabel dan konektornya. Seutas patch cord (kabel patch FO) bisa terdiri dari satu core serat optik (simplex), atau dua core serat optik (duplex). Konektor FO yang terpasang pada kedua ujung patch cord bisa dari jenis yang sama, bisa juga dari jenis yang berbeda.
Patch cord FO memiliki beberapa nama atau sebutan, diantaranya: fiber optic jumper, fiber optic jumper cable, fiber optic jumper cord, fiber optic patch cable, optical jumper cable, optical fiber jumper, FO jumper, kabel patch FO, patch cable fiber, dan fo patch cable.
1. Kabel
Kabel fiber yang digunakan pada patch cord di atas adalah jenis multi-mode OM4. Kabel multi-mode OM4 adalah jenis kabel yang dioptimalisasi penggunaannya untuk laser. Untuk mengetahui apakah suatu kabel FO berjenis OM4 atau OM2, bisa dilihat dari warna jaketnya. Jaket kabel OM4 umumnya berwarna biru aqua, sedangkan OM2 oranye.
Kabel multi-mode OM4 memiliki keunggulan berupa harga modul transceiver fiber optic-nya yang lebih murah dibandingkan dengan harga modul transceiver kabel jenis single-mode. Ukuran diameter core kabel multi-mode yang lebih besar daripada kabel single-mode memungkinkan penggunaan VCSEL (Vertical-Cavity Surface-Emitting Laser) yang berharga lebih murah sebagai transmitter/sumber cahaya untuk sinyal.
Jarak maksimum antara perangkat aktif yang bisa dihubungkan oleh kabel multi-mode OM4 lebih pendek dibandingkan dengan yang jenis single-mode. Untuk pemakaian dengan kecepatan 100 mbps, jarak maksimum OM4 adalah 2,000 meter. Untuk aplikasi dengan kecepatan 1 Gbps, jarak maksimumnya adalah 550 meter. Untuk penggunaan dengan kecepatan 10 Gbps, kabel multi-mode OM4 memiliki jarak maksimum antara perangkat aktif sejauh 400 meter. Untuk kecepatan 40 Gbps, jarak maksimumnya 150 meter. Bisa dinaikkan menjadi 550 meter dengan memakai tranceiver QSFP+eSR4. Sedangkan untuk kecepatan 100 Gbps, jarak maksimumnya adalah 150 meter.
2. Jaket Kabel
LSZH (Low Smoke Zero Halogen) adalah klasifikasi dari material yang digunakan untuk jaket kabel di atas. Material jaket kabel berklasifikasi LSZH terbuat dari senyawa termoplastik. Ketika jaket dengan material LSZH terkena panas tinggi, dia hanya akan mengeluarkan sedikit asap serta tidak ada gas halogen yang dikeluarkan.
3. Konektor
Jenis konektor pada kedua ujung patch cord di atas adalah SC.
Konektor SC
Gambar 1. Konektor SC
Konektor SC adalah salah satu konektor fiber optic yang paling awal muncul di pasaran. Karena kinerjanya yang sangat baik, konektor SC sempat menjadi konektor yang paling banyak dipakai. Nama “SC” merupakan singkatan dari “Standard Connector” atau “Square Connector” atau “Subscriber Connector”. Konektor ini memiliki badan yang terbuat dari plastik berbentuk kotak, dengan ferrule berdiameter 2.5 mm, sama seperti ukuran diameter ferrule pada konektor jenis ST.
Bentuk badan konektor yang kotak memudahkannya untuk melekat di posisi yang tepat saat dipasang. Konektor jenis ini memiliki mekanisme pengunci jenis push-pull, yang fungsinya menjaga supaya dia tetap berada di tempatnya ketika dipasang, sehingga kehilangan sinyal optik bisa dikurangi. Mekanisme pengunci push-pull memiliki keunggulan berupa kemudahan dalam mencabut dan memasang konektor.
Konektor SC digunakan pada jaringan komputer, yaitu pada media converter FO (konverter FO to RJ-45), serta transceiver FO jenis GBIC dan X2. Konektor ini juga digunakan di industri TV kabel dan dunia telekomunikasi, yaitu untuk GPON (Gigabit-capable Passive Optical Networks), EPON (Ethernet Passive Optical Networks), dan Multiplexer FO.
Secara fisik, bentuk konektor SC terlihat mirip dengan dengan konektor SC. Untuk membedakan keduanya, penulis biasanya melihat dari ukurannya. Konektor SC memiliki ukuran yang lebih besar, 2 kali besarnya LC. Konektor LC juga memiliki pembeda, yaitu adanya tangkai plastik elastis/klip seperti pada konektor RJ-45, yang berfungsi untuk menguncinya saat dipasang ke modul transceiver FO.
4. Polesan Konektor
Selain kondisi flat surface, ujung konektor FC bisa dipoles menjadi tiga jenis polesan, yaitu: FC/PC, FC/UPC, dan FC/APC.
Gambar 2. Flat Surface
Gambar 3. Physical Contact (PC)
Pada jenis PC (Physical Contact), yang dipoles hanyalah bagian sekeliling ujung ferrule-nya saja, sehingga terbentuk chamfer di ujung ferrule. Pemolesan ini bertujuan untuk mengurangi celah udara ketika ujung ferrule berkontak dengan ujung ferrule lawannya.
Gambar 4. Ultra Physical Contact (UPC)
Pada polesan jenis UPC (Ultra Physical Contact), sama seperti PC, bagian sekeliling ujung ferrule dipoles, sehingga terbentuk chamfer. Dibandingkan dengan PC, pada UPC bagian ujung ferrule yang dipoles lebih banyak, sehingga luas permukaan penampang ujung ferrule semakin mengecil. Besarnya back-reflection sinar yang terjadi pada UPC lebih kecil dibanding dengan polesan jenis PC. Jenis polesan PC dan UPC saling kompatibel, dalam artian ujung konektor jenis polesan PC bisa dipasangkan dengan yang jenis UPC. Untuk FO patch cord yang kami jual, polesan ujung ferrule-nya umumnya adalah berjenis UPC.
Gambar 5. Angled Physical Contact (APC)
Pada polesan jenis APC (Angled Physical Contact), ujung ferrule konektor dipoles sehingga berbentuk miring, dengan sudut kemiringan sekitar 8 derajat. Saat konektor jenis APC dipasang, bentuk ujung konektor yang miring memungkinkan terjadinya back-reflection yang lebih kecil dibanding jenis polesan PC dan UPC. Patch cord dengan jenis polesan APC memiliki ciri khas berupa badan plastik konektornya yang berwarna hijau. Ujung konektor jenis APC tidak kompatibel dengan jenis PC maupun UPC.
Jika anda berminat berminat membeli item di atas, silahkan klik tombol berikut:
Hubungi Kami
Selain itu, jika Anda berminat untuk dibuatkan patch cord FO dengan panjang sesuai kebutuhan (customized), klik tombol berikut:
Patch Cord Custom
Reviews
There are no reviews yet.